About me Muchammad Yusuf Alwi Dari SMK N1 Rembang Desa Gunung Sari Pentil
Posts
Pertunjukan
- Get link
- X
- Other Apps
Pertunjukan di Pasar Mbrumbung, Rembang, umumnya bersifat seni tradisional dan acara budaya, seperti yang terlihat pada pembukaan kembali pasar pada tahun 2024 yang ditandai dengan kirab budaya dan penampilan di atas panggung. Pasar ini juga pernah menjadi lokasi festival layang-layang dan secara rutin digunakan untuk acara-acara yang diselenggarakan di panggung yang tersedia dan sering dilakukan acara panggung bakat dan wisuda speal di hari Minggu. Panggung Pertunjukan: Pasar Mbrumbung dilengkapi dengan panggung di mana berbagai acara dan pertunjukan seni tradisional diadakan. Panggung Bakat: Secara berkala, sekitar empat bulan sekali, diadakan panggung bakat dan wisuda dari sebuah kelas bahasa yang bernama Speak Up Class. Acara ini menjadi ajang unjuk kemampuan peserta dan menarik banyak minat pengunjung. Atraksi Budaya: Pasar Mbrumbung menjadi lokasi untuk pertunjukan wisata budaya, serta event-event budaya lainnya, seperti festival layang-layang. Kuliner Tra...
Makanan pasar Brumbung
- Get link
- X
- Other Apps
Di Pasar Mbrumbung, Anda dapat menemukan berbagai makanan pasar tradisional seperti getuk, cenil, tiwul, dan ketan, serta jajanan lain seperti sate, perkedel, dan tempe goreng, dan juga makanan khas Rembang seperti soto batok. Pasar ini buka setiap hari mulai pukul 14.00 hingga 18.00 WIB, menawarkan suasana tempo dulu dan berbagai menu kuliner tradisional.
Pasar Mbrumbung
- Get link
- X
- Other Apps
Pasar Mbrumbung Pasar Mbrumbung merupakan Pasar yang menjual berbagai kuliner Makanan Jawa yang terletak di Dusun Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Pasar Mbrumbung sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Rembang terus dihidupkan untuk menjaga eksistensi pasar dan kegiatan perekonomiannya. Memasuki gerbang Pasar Mbrumbung pengunjung seolah berada di zaman tempo dulu. Pernak pernik dan aneka menu yang dijajakan di pasar tradisional tersebut tidak ada yang modern alias serba jadul. Tidak hanya itu, para pedagang mengenakan baju lurik, kebaya, dan asesoris khas Jawa . Suasana wisata kuliner Jawa tempo dulu semakin terasa, ketika tabuhan gendhing dan gamelan mengalun di area pasar. Tulisan yang terpampang di papan informasi hingga sudut-sudut pasar pun, memakai bahasa krama inggil. Pada pintu masuk pasar, pengunjung disambut gapura yang terbuat dari bambu dan terpampang tulisan “Reno Panganan” atau daftar menu. Di antaranya gethuk, cucur,...